I am

Foto saya
a muslim, a daughter, a hard worker, a life-time scholar, a seeker, a friend, an enemy, a lover and proud to be a woman..

Selasa, 19 Agustus 2008

Sial! Setahun Kemarin


Lucu ketika mengetahui hal-hal yang terjadi setahun kemarin masih bisa mempengaruhi denyut nadi kehidupan saya kini. Tentu beda situasinya ketika saya kilas balik.



Setahun kemarin saya merasa bagaikan orang yang paling bahagia.



Setahun kemarin semua indah, dunia nampak sempurna.



Setahun kemarin yang lain hanya tenant semata.



Kini...kembali saya berjalan di kota tua ini, bukan untuk plesiran apalagi napak tilas. Saya haramkan diri ini untuk menyesaki jiwa dengan ratapan kenangan-kenangan yang ada.



Kini saya menelusuri kota tua ini untuk memenuhi mandat korporasi, untuk belajar memperluas wawasan. Saya terima dengan baik. Saya jalani selayaknya, sampai malam ini.



Diawali dari bis yang akan mengangkut partisipan ke dataran yang lebih tinggi untuk menikmati malam. Bis ini telah difasilitasi sarana karaoke, saya pikir 'Oke, bis-bis jaman sekarang memang sangat jamak dengan fasilitas ini. No big!'. Tapi apa yang terjadi? Operator bis mulai memutar lagu-lagu lawas, yang notabene adalah salah satu faktor pendukung terjadinya keindahan setahun kemarin. Sekali lagi saya menghibur diri 'Aaah...mungkin karena mayoritas classmates saya adalah senior, jadi wajar toh bila lagu-lagu ini yang di rasa layak untuk di putar?' Sekali lagi 'No big.'



Tibalah saya di venue acara ramah-tamah yang diadakan oleh organizer. Sialnya lagi, atmosphere tempat itu membawa saya kembali ke satu tempat setahun kemarin. Tempat yang telah disahkan oleh para PROVOKATOR KAMBUHAN itu sebagai saksi bisu saat kebodohan indah itu di mulai.



Ketika tiba saatnya untuk jamuan.....'DAMN!! Apakah seluruh vendor caterring sudah kehabisan ide dalam cara paket penyajian makanan mereka?!'... Dan selera makan saya pun dengan sukses lenyap.



Faktor-faktor sial lainnya adalah organ tunggal, repetoire dan penyajian acara. Sial! Sungguh-sungguh sial!



Semua itu terasa mencekik (setidaknya itulah yang saya rasakan) dan memaksa saraf-saraf otak ini untuk napak tilas.



Maaf Tuhan bila hamba mengutuki keadaan ini...tapi apa daya, hamba dalam upaya untukmengikhlaskannya berlalu. Membiarkannya sebagai pembelajaran hidup hamba. Hamba dalam upaya utnuk mengubah orientasi tali silahturahmi ini. Namun apa daya, bila yang terjadi adalah di setiap helaan nafas selalu ada saja hal-hal yang datang mengingatkan indahnya setahun kemarin.



Dulu Agustus adalah salah satu bulan terindah bagi saya. Agustus adalah bulan yang penuh perayaan...sampai setahun kemarin. [Bandung, 14 Agustus 2008]


Senin, 11 Agustus 2008

Choke

Choke by the world’s kind and love
A give I don’t deserve sent from above
I am falling without a safety net
Just waiting for the hard impact
That could make me shattered
Or, will I manage to land on my own two feet?
Just like a feline from its wild escapade
Then walk heading for the next prey

Nevertheless I find my self standing before this fort
A masterpiece of my on construction
of distracttion
A self absurdity of the past

I am standing here before my fortress
with a mallet in my hand
counting down moment to break away

Senin, 04 Agustus 2008

Tentang Bembi


Bembi adalah kesayangan dari kesayangan saya, KoeNyitz. She adores that thingy-majigy, sementara saya sangat mengutuk mahluk nista yang tidak terlalu penting itu. Kami bersikap demikian karena satu alasan, bagi kami Bembi adalah representasi dari hal-hal yang tidak terlalu penting.

Bagi KoeNyitz, Bembi yang mempunyai nama lengkap Bembi Whitaker, adalah stress release yang bisa di olah se-enak-jidatnya. Bembi sangat tidak berkeberatan ketika di lempar-lempar, di bejek-bejek, bahkan untuk menjaili insan-insan yang lemah seperti saya (WARNING: Ini tidak LEBAY!!).

Sedang bagi saya, struktur permukaan tubuh Bembi mengingatkan saya pada mahluk lainnya yang mulai bermusuhan dengan saya ketika saya beranjak remaja, CICAK. Maka dari itu saya luar biasa membenci Bembi, karena ia mengingatkan saya pada hal-hal yang menjengkelkan.