I am

Foto saya
a muslim, a daughter, a hard worker, a life-time scholar, a seeker, a friend, an enemy, a lover and proud to be a woman..

Sabtu, 25 Oktober 2008

I'm here


I will hide these teras befor you

I will be strong for you

That is all you ask from me

It is hard, but I will do my best


I could never feel the pain you endures

But I do understad your sorrows

I could never be there around you

But I'll reach you when you call


For you maybe it's a title

for me it means so much more

Jumat, 12 September 2008

Sedari Dini Belajar Jadi Business Man



Seorang Pelanggan bernegosiasi dengan kasir vendornya:'Cuman Rp 300,000??'

Kasir Vendor:'Waduh, Pak....itu sudah kita kasih harga diskon,lho...

Pelanggan:'.....Maksud saya, sekalian saja dibuletin jadi Rp. 500,000. toh, belinya juga pakai uang kantor, bukan uang saya. Nanti mas saya kasih tips deh...'

Kasir Vendor:'Oooo...beres Pak!'

Pelanggan:'Kamu harus belajar jadi business man HANDAL dari sekarang...'





Lain waktu, seorang Pemborong ATK sedang bertransaksi dengan Empunya Toko ATK.


Pemborong: 'Jadi berapa totalnya semua?'

Empunya Toko ATK sambil sibuk menekan tuts kalkulatornya:'Totalnya jadi Rp. 2,732,850 aja'oh..'

Pemborong sambil mengeluarkan uang:'Jangan lupa dibuatkan bon-nya ya!'

Empunya Toko ATK: 'Ini bon mau di tulis segini aja ni? Ga mau ditambahin??'

Pemborong ATK *beristighfar dalam hati*: 'Iya, segitu aja. Karena ini uang kantor, bukan uang saya' *tersenyum*




Kata orang bijak, konon kabarnya sesuatu yang hebat di mulai dari yang kecil. Korupsi hebat dengan nominal besar-besaran dimulai dari nominal kecil-kecil yang tidak terditeksi oleh audit BPKP. Negara yang hebat dimulai dari kesadaran-kesadaran kecil masyarakatnya untuk tidak merugikan Negara dan membawanya kepada keterpurukan yang lebih buruk lagi.




Masya ALLAH, semoga kita semua terhindar dari kumpulan orang-orang yang merugi.

Selasa, 19 Agustus 2008

Sial! Setahun Kemarin


Lucu ketika mengetahui hal-hal yang terjadi setahun kemarin masih bisa mempengaruhi denyut nadi kehidupan saya kini. Tentu beda situasinya ketika saya kilas balik.



Setahun kemarin saya merasa bagaikan orang yang paling bahagia.



Setahun kemarin semua indah, dunia nampak sempurna.



Setahun kemarin yang lain hanya tenant semata.



Kini...kembali saya berjalan di kota tua ini, bukan untuk plesiran apalagi napak tilas. Saya haramkan diri ini untuk menyesaki jiwa dengan ratapan kenangan-kenangan yang ada.



Kini saya menelusuri kota tua ini untuk memenuhi mandat korporasi, untuk belajar memperluas wawasan. Saya terima dengan baik. Saya jalani selayaknya, sampai malam ini.



Diawali dari bis yang akan mengangkut partisipan ke dataran yang lebih tinggi untuk menikmati malam. Bis ini telah difasilitasi sarana karaoke, saya pikir 'Oke, bis-bis jaman sekarang memang sangat jamak dengan fasilitas ini. No big!'. Tapi apa yang terjadi? Operator bis mulai memutar lagu-lagu lawas, yang notabene adalah salah satu faktor pendukung terjadinya keindahan setahun kemarin. Sekali lagi saya menghibur diri 'Aaah...mungkin karena mayoritas classmates saya adalah senior, jadi wajar toh bila lagu-lagu ini yang di rasa layak untuk di putar?' Sekali lagi 'No big.'



Tibalah saya di venue acara ramah-tamah yang diadakan oleh organizer. Sialnya lagi, atmosphere tempat itu membawa saya kembali ke satu tempat setahun kemarin. Tempat yang telah disahkan oleh para PROVOKATOR KAMBUHAN itu sebagai saksi bisu saat kebodohan indah itu di mulai.



Ketika tiba saatnya untuk jamuan.....'DAMN!! Apakah seluruh vendor caterring sudah kehabisan ide dalam cara paket penyajian makanan mereka?!'... Dan selera makan saya pun dengan sukses lenyap.



Faktor-faktor sial lainnya adalah organ tunggal, repetoire dan penyajian acara. Sial! Sungguh-sungguh sial!



Semua itu terasa mencekik (setidaknya itulah yang saya rasakan) dan memaksa saraf-saraf otak ini untuk napak tilas.



Maaf Tuhan bila hamba mengutuki keadaan ini...tapi apa daya, hamba dalam upaya untukmengikhlaskannya berlalu. Membiarkannya sebagai pembelajaran hidup hamba. Hamba dalam upaya utnuk mengubah orientasi tali silahturahmi ini. Namun apa daya, bila yang terjadi adalah di setiap helaan nafas selalu ada saja hal-hal yang datang mengingatkan indahnya setahun kemarin.



Dulu Agustus adalah salah satu bulan terindah bagi saya. Agustus adalah bulan yang penuh perayaan...sampai setahun kemarin. [Bandung, 14 Agustus 2008]


Senin, 11 Agustus 2008

Choke

Choke by the world’s kind and love
A give I don’t deserve sent from above
I am falling without a safety net
Just waiting for the hard impact
That could make me shattered
Or, will I manage to land on my own two feet?
Just like a feline from its wild escapade
Then walk heading for the next prey

Nevertheless I find my self standing before this fort
A masterpiece of my on construction
of distracttion
A self absurdity of the past

I am standing here before my fortress
with a mallet in my hand
counting down moment to break away

Senin, 04 Agustus 2008

Tentang Bembi


Bembi adalah kesayangan dari kesayangan saya, KoeNyitz. She adores that thingy-majigy, sementara saya sangat mengutuk mahluk nista yang tidak terlalu penting itu. Kami bersikap demikian karena satu alasan, bagi kami Bembi adalah representasi dari hal-hal yang tidak terlalu penting.

Bagi KoeNyitz, Bembi yang mempunyai nama lengkap Bembi Whitaker, adalah stress release yang bisa di olah se-enak-jidatnya. Bembi sangat tidak berkeberatan ketika di lempar-lempar, di bejek-bejek, bahkan untuk menjaili insan-insan yang lemah seperti saya (WARNING: Ini tidak LEBAY!!).

Sedang bagi saya, struktur permukaan tubuh Bembi mengingatkan saya pada mahluk lainnya yang mulai bermusuhan dengan saya ketika saya beranjak remaja, CICAK. Maka dari itu saya luar biasa membenci Bembi, karena ia mengingatkan saya pada hal-hal yang menjengkelkan.

Senin, 28 Juli 2008

Sumthing Wrong With This Monday


I'll say my friend...very wrong, because it happens to everyone I know.



Di mulai dari schedule Bapak yang padat [sebenernya syh sudah keprediksi dari minggu kemarin], jawaban bertele2 dari instansi pemerintahan mengenai projek kantor saya yang akhirnya kembali tertunda, yang mana juga berdampak pada pendapatan negara di masa datang [terlalu PD? I don't thing so...], sampai masalah perbankan saya dan seorang teman.



But most of all, this monday madness related to works, my works, my friends' works, baik yang sekantor maupun tidak. Baik di head office maupun kantor lapangan semuanya berkeluh-kesah tentang hari Senin ini.



**sigh**...what have become to this monday??

Sabtu, 26 Juli 2008

Sambal ala King =D


Hmmmm....Sabtu-sabtu gini, sudah merupakan tradisi dari anak perempuan keluarga Shahrir ini untuk masuk dapur. Pilihannya adalah masuk dapur, walau pun hanya untuk sekedar nyambal, atau selamanya didengungkan "Anak perempuan itu harus tau dapur! Jangan sampai kelak nanti kalau kamu menikah, ga bisa membedakan bumbu dapur! Kasihan suami kamu. Mau di taruh di mana muka Papa?!"


Dalam hati menjawab "Di situ aja, Pa. Udah bagus...ganteng lagi." Tapi tampilan luar hanya bisa menampilkan senyuman lebar, selebar senyum kuda, tanda rasa ga enak hati di protes orang tua. "Paling tidak..." lanjut Papa, "Seminggu sekali lah...kamu masakin buat Mama-Papa. Tiap weekend, ga berat kan? Ga perlu lah yang extravagant, yang penting kamu tau dapur. Nyambel pun engga apa-apa."


Well, setelah sekian lama dicemberutin oleh Ayah saya, akhirnya saya maksud dapur lagi. Tapi, sebenarnya kembalinya saya ke dapur bukan semata-mata karena dicemberutin oleh Ayah saya, melainkan beberapa hari ini setiap pulang kantor, di bawah tudung saji selalu ada sambal buatan Ayah saya yang mantab sekali. Sambal ini benar-benar bisa menambah selera makan, walau pun cukup dengan sajian ikan asin jambal dan nasi fresh from Magic Jar yang masih mengepul, rasanya NIKMAT betul!


Akhirnya tadi pagi, karena persedian sambal sudah habis..bis..bis.. saya pun merajuk kepada Ayah saya untuk dibikinkan lagi sambalnya yang mantab itu. Dan Ayah saya pun menjawab "Boleh aja, tapi tetep kamu yang harus meraciknya. Udah lama kan kamu ga masak buat Mama-Papa?"."Ok Dad, it's a deal!" Jawab saya sambil mengikutinya ke dapur.


And....Wham-Bham, thank you Ma'am (or in this case, Sir)!! Saya bisa tahu rahasia sambal Papa. Racikannya adalah sebagai berikut:


- 5 Siung bawang putih [ini tergantung dari ukuran bawang putih]

- Cabe rawit seraup [hmmmm.....]

- 2 sendok teh garam

- 1 buah belimbing wuluh

- 1/2 jeruk sambal, cincang

- Lalu, uleg maaaaaaaaannngg........!!!


Et voila, satu mangkuk kecil sambal ala King tersedia. dan cukup untuk jatah....paling tidak samapi besok =D!

Senin, 21 Juli 2008

Jakarta - Papua



Jauh dekat Rp 13,000,000...




Buseeett!!! Mendingan jualan ikan asin aja ini mah...




Nasib muda-mudi LDR =(


"Rum, gw di lamar cowok gw"

"Wow…congratulation, babe!!”

**tapi koq manyun??**

“Bukan itu masalahnya!”

**Lha…salah ngomong lagi gw??**

”Dia kan masih ada ikatan dinas di Papua selama dua taun...”

Yea, dia pernah curhat syh kalo pacarnya akan berangkat dinas ke Papua beberapa bulan yang lalu. Dinas di Timika kalau ga salah.

”Lo tau ga syh di sana kayak apa?!”

Dengan muka polos saya jawab ”Engga...”

”Di sana tuh ya listrik aja di gilirrrr..."
**Lha...bedanya sama sini apa??**
"...Jam enem tuh udah ga cahaya sama sekaliiiii...!! Dan cowok gw itu ga dinas di kotanya, tapi dipelosoknya!! It tooks hours to get there!!”

Saya mendengarkan dengan seksama kekhawatiran karib saya ini, sambil sesekali menyeruput Teh Botol dingin.

”Sinyal aja susah!! Lo kebayangan ga syh?!”

”Kebayang babe, kebayang...Gw kebayang lu kudu manjat pohon dulu kalo sewaktu-waktu mo rumpi ma gw!! Hahahaha...”

”Rese lu, Rum!!”

Yea, paling engga ada sekilas senyum di wajahnya, daripada manyun kayak tadi. Sejenak kemudian meluncurlah rangkaian curhatan mengenai Jakarta – Papua relationship. Saya tidak bisa berkomentar banyak dalam hal ini, karena saya bukan master dalam hubungan ini [atau hubungan manapun nampaknya =P]. Saya hanya bisa memberikan masukan-masukan klise untuk dia.

”Yah babe, jalanin aja dulu. It can't be that bad. Mungkin ada baiknya lu konsultasi sama Anne. She seems managed to deal with Jakarta-Papua relationship. Buktinya dia dan Steni sampai ke pelaminan. Lagi pula kalo jodoh juga ga akan kemana. Yang penting mah elunya dulu manteb ga ma dia.” dalam hati berkata, ’yea rite...look who’s talking?!’

Singkat cerita, selang beberapa bulan kemudian, mereka putus. Temen saya sempat curhat mengenai keputusannya itu beberapa waktu yang lalu.


"It's just too hard for me. I can't take it anymore."


Sempat terbersit pikiran apakah ini mungkin gara-gara saya yang setengah hati memantapkan teman saya itu dalam mengambil keputusan. Tapi....aaah, saya kan hanya menyuruhnya untuk memiikirkan baik-baik sebelum menerima pinangan tersebut. Agar dia tidak menyesal kemudian ketika menjalaninya. Kalo ternyata dia siap akan segala sesuatu yang akan dihadapi kemudian, baik itu pindah ke Papua mengikuti suami atau tetap melanjutkan hubungan Jakarta-Papua setelah menikah, tentu saya akan tetap mendukungnya.

Saya jadi ingat di salah satu ’late night conversation’ [waktu Papua] saya dengan seseorang yang juga sedang mengemban ikatan dinas di sana.

”Di sini semua serba mahal! bensin aja satu liter Rp 30,000. Angkot antar daerah Rp. 20,000. Memang sih pake Inova, tapi tetep aja medan perjalanannya berat. Makannya harus hemat-hemat di sini, sebab kalo engga, kemungkinan ga bisa pulang besar. Lha wong harga tiketnya Rp 13,000,000 vv!!”

Wew! Kebayang kalo itu yang terjadi dengan teman saya dan mantannya dulu ketika mereka masih berhubungan. Berat di ongkos! Mungkin ini juga yang dirasakan dengan muda-mudi yang mengalami LDR di daerah lain di Indonesia. Namun, bedasarkan catatan saya, Jakarta – Papua relationship ini memegang rekor budget terbesar. Rp. 13,000,000 ini baru budget tiket, belum budget pulsa, dan kebutuhan-kebutuhan primer, sekunder, tersier lainnya yang notabene cukup costly kalo di Papua sana.

Itu baru masalah budget, belum lagi masalah perasaan. Di kala tabungan minim hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan primer, maka membatasi penggunaan pulsa handphone menjadi salah satu opsi untuk berhemat. Alhasil, hanya bisa memendam rindu kepada yang berada di seberang lautan. Belum lagi perkara perasaan-perasaan negatif, khawatir, curiga, yang menggerogoti akal sehat. Wow..wow...been there, done that! Jangankan LDR, satu kota aja bisa begitu. That’s why I said, hanya orang-orang yang ‘Master’ yang bisa menjalaninya. Dibutuhkan strong emotional connection di antara pelaku asmara.

In the end, sekali lagi saya akan berklise-ria, love conquers all. Kalau sudah cinta, Alaska – Bandung juga dijabanin [hehe…a shout out to my brother out there].

Tentang Cinta


Suatu hari seseorang yang sedikit lebih dewasa dari ku menuturkan makna lain tentang cinta.

’Cinta itu seperti gunung. Terlihat indah dan kokoh dari kejauhan, namun ketika kita mendaki untuk mencapainya, kita akan menemukan lereng-lereng yang terjal, jurang-jurang yang terjam. Merupakan proses yang sulit untuk mencapai puncak. Namun ketika kita telah mencapai puncak semuanya terasa indah. Tidak ada lagi letih yang di rasa sewaktu mendaki. Ada kepuasan tersendiri karena mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perjuangan dari pendakian. Pemandangan yang indah, kita melihat dunia dari sudut pandang yang baru. Melihat semuanya begitu indah.’

Ok, tapi apa yang kau lakukan ketika kau berada di puncak sana? Apakah engkau akan menetap di sana? Lalu apa yang kau rasakan ketika melihat ke bawah? Karena itu adalah asalmu, tentu kau harus kembali pulang ke rumahmu. Banyak orang menanti kepulangan mu. Menanti kisah-kisah petualanganmu dalam pendakian puncak itu.Lalu apakah kau akan meninggalkan gunung itu? Kau rela meninggalkan cinta?

Sungguh jika benar adanya cinta demikian, maka cinta bukanlah sesuatu yang abadi. Lalu apa yang bisa ku andalkan dari cinta?

’Maaf, kau belum bisa memenuhi rasa haus ku tentang cinta...’

Selasa, 15 Juli 2008

So Called Creteria

[sekali lagi demi memenuhi permintaan pasar]


"So Harum...what kinda boyfriend do you like?"

"Hah?! Excuse me??" *gulp*

The question just came out of no where. Without any prefix to the conversation. Without conversation it self! Then judging by the source of the question, the person who asked this question, was quite suprising.

"Noo..It's just because one of our business partner, whom I work with, have a crush on you. So, I asked on his behalf, what kind of criteria you look in a boy?"

Ofcourse I blushed!! What do you think am I? A limestone statue??

"Well, first and foremost...he have to be a MAN. Not just a Man, but he act and behave as a gentleman. And....Geez, I don't know...I guess I never had a full criteria for a boyfriend."

Yea, if we look through to my Xs list, they're physically very diverse.

"Then I suggest you should make one, young lady. It should help you to find the perfect guy. And..help me to help him, hehe..."

Whoa Nelly!! She's being serious.

That 'out of the blue' conversation, reminded me to one of 'late nite conversation' over coffee between me and my friend, Caesar.

"Kalo gw syh ya Rum, ya....untuk bisa naksir sama satu CW, gw jarang sekali memperdulikan fisik. Yang terpenting buat gw, CW itu harus SMART. Nah, karena dari isi otaknya dia itu bisa menentukan CHEMESTRY yang akan terberntuk antara gw dan si CW ini. Karena gw sangat suka sekali dengan smart conversation. It's very challenging! Terus, yang kedua....dia harus rapih..."

"Itu fisik dodol!! Apa yang kasat mata itu termasuk kreteria fisik. Kalo gw ga neko2, more or less sama kayak elu Sar. Chemestry is the most important to me, dan itu bisa terjadi dari obrolan berbobot yang berlangsung lama. Jadi...kalo ada Cowok depan gw dengan tampang kayak Keanu Reeves tapi selama ngobrol berjam-jam gw ga nambah ilmu , malah cenderung ga nyambung ma ni Cowo, better best gw melipir pergi"

So yea...for all these years, CHEMESTRY has been the esence of my relationship with those certain someone. I never mind a certain physical characteristic, as long as he know how to adorn and know how to position himself towards his public than he's save. That's why I don't date imbecile.

But just for fun....I'll write down the TOP 10 list of cretarion:
1. A Moslem & Single [for sure]
2. Resourceful tapi ga sombong
3. He plays music instrument [Piano & Guitar are preferable]
4. He cooks [imma culenary freaks, so yea...]
5. He loves animals
6. He does sports [esp. water sport]
7. Gadget Freaks
8. Movie freaks
9. Jazz Lover
10. Hugable =D

So yea...those are the top 10 that I could think of for now. So far, I rarely got every 10 of them in a Man. Let's keep our finger cross for me, shall we?! Hehehe.....

Kamis, 10 Juli 2008

Overwhelmed




'Nila setitik rusak susu sebelanga' it could mean anything to anyone. For me, one's words has ruined my day.

F*** him and his view!! Hey...his not running my life. He and the rest of the world wouldn't know the Devil I have to fight.

I do apreciate the concerns for my future, or what ever it was, but please...Enough with your so called 'kindness', because my life is not a 'highway' which I could have everything done just by a snap of the fingers, unlike yours to run.

Dear God, sometimes I got so overwhelmed with the world Kindness and Affection. World could only see the outer layer, sometime seems like weightless and free spirited. No...as You know it is only a masquerade.

Aaaaaaaah....F*** with it!! Dust it up and ... "I'm a still wear a smile if it raining..I got to enjoy myself regardless...I appreciate life, I'm so glad I got mine..." (Just Fine - Mary J. Blige).

Kamis, 03 Juli 2008

One Pleasant Afternoon


Sore hari yang cerah, ketika mentari tengah beradu ke peraduan di ufuk barat, memancarakan keindahan cahayanya bermain-main dengan awan. Dua orang sahabat sedang menikmati senja itu di sebuah taman yang indah tentram, sambil bercengkrama tentang hidup.

Sahabat1:

".....I’ve been through hell and back...so, I’ll live"

*terkekeh*



Sahabat2:

Dasar Dajal!


Sahabat1:

"Hahaha…!!!"


"lho, apa sebab?? Salah kalau aku membiarkannya berlalu?"


Sahabat2:

Engga, hanya saja....Aaaaaahhh, sudah lah..!!


Sahabat1:

"Look, I’ve been deceived, cheated, stabbed, betrayed soooo many times by people, best friends, lover, even my next of keen. Yes, it was hurt all the way through. Yes, it burnt me. Yes, it made me crumble into pieces. But what you want me to do? Revenge to each and every one of’em? Then what??"

"No… I choose not to do that. I choose to remain happy. I choose to run my life as usual. There are so many things in my life need to be taking care of."

Sahabat2:
*Menepis*

"You just running away from it…."

Sahabat1:

"Yea, in a way you can say dat…But, I choose to do that"

*tersenyum*

"I just don’t want to waste my time wondering with questions ‘what if..?’, ‘should’ve’, ‘could’ve’, ‘if only’, there are far more important matters for me. I have my parents, my BIG HUMANGOUS family, my works, you and the rest of the posey"


*sekali lagi tersenyum lebar*


"Itu semua sudah lebih pasti rimbanya. Ketauan lebih berpahala. So yea…I choose to run away from those uncertain things so called love."


Sahabat2:

Terserah kaulah, nak…The bottom line is, as long as you’re happy…then I’m happy for you.


*tersenyum bersama*


Dan mereka pun kembali menikmati detik-detik ujung senja menghilang di balik ufuk hingga adzan maghrib menjelang.

Secretary's Life


A secretary's life nowadays is doesn't have to necessary sit down in front of your PC and being pretty, nor, limited to administration job desc only. Sekretaris jaman sekarang memeranan banyak ’peranan’ di panggung sandiwara perusahaan.

Tempo-tempo, a secretary plays the role of ‘pawn’ in the company with more stylish armor (tentunya!). Ikut turun ke medan perang. Your ride would be a pail-gold reindeer (kijang inova kamsudnyah..), your armor are your suit, high heels and your charm. You have back up documents as your shields (teramat sangat berguna ketika sedang beradu argumen dengan the higher hierarchy *wink!) and of course a pen as a sword (ini analoginya syh memang tidak tergantikan).

Lain hari…jadi kuli di percetakan. Bawa-bawa box berisi (kurang lebih) lima rim kertas. Tangan belepotan toner, pasal abis ngutak-ngutik mesin fotokopi atawa lasser jet printer yang nge-jam. Lalu, sepuluh menit kemudian harus sudah tampil prima kembali dan siap di ruangan meeting untuk menjadi minutes taker.

Kadang-kadang juga harus berperan sebagai Ibu Negara dengan segala macam atributnya [btw, ini berlaku utk Exc. Secretary only kayaknya =D]. Resources mengenai segala jenis restaurant dan makanan harus hafal di luar kepala, begitu pula dengan setting-an menunya. Jangan sampai deh menu yang sama di ulang 2 kali [apalagi dengan interfal yang pendek] waaaaahh...bisa di amuk massa!! [I salute you Mrs. Exc. Secretary].

And last but not least, sometimes you play the role as a mother...sabar ketika mendengarkan keluh-kesah atasan. Mencoba memenuhi permintaan mereka yang terkadang ga ada di job desc (itu mungkin sebabnya Job Desc jarang di publish sama HR, ya???).

Well, these roles could just go on and on. But one thing for sure, jaman sekarang jangan suka membatasi diri dengan pekerjaan. Just do it when you can, jangan tergantung dengan orang lain, atau mengacuhkan orang lain. Bantulah kalau memang bisa.

OK, I’m gonna back to my other roles now. Jadi kuli kurir bu…negpak-ngepakin dokumen yg mau di kirim ke lapangan. Pareeeeeennnggg...

Jumat, 27 Juni 2008

a treasure from a dear



written by: AN
A treasure to cherish my 20sumthin' years.

24 Juni 2008 Malam



Malam apa ini? Iya, saya tau ini malam Rabu...tapi malam apa ini dalam kalender Hijrah?? Karena saya mendengar sayup-sayup Qori' melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

20 Jumadil Tsawiyah?? Ada apa dengan malam ini?? Amalan apa yang bisa di dapat oleh seorang mu'minin?? Aaahh..apapun itu, tapi lantunan itu telah memicu rasa rindu yang mendalam di sanubari saya. Gejolak kerinduan yang begitu membuncah-buncah di dalam dada. Sulit untuk dijelaskan. Jika boleh saya analogikan, rasa rindu ini bagaikan ketika mendapatkan kabar dari yang terkasih, sehingga senantiasa ingin membaca kabar itu berulang-ulang untuk menyenangkan hati. Ya...mungkin lebih kurangnya seperti itu.
Seketika naluri mengucap 'bacalah surat Yasiin'. Ya, memang sudah lama saya tidak membaca surat itu bahkan menyentuh Qur'an sekali pun. Seketika rasa tidak sabar untuk segera sampai di rumah pun menyergap. Ingin rasa menyucikan diri untuk mengobati rasa rindu ini. Tapi kenapa surat Yasin? Saya sendiri tidak paham artinya apa. Tahu arti perkata dari surat itu, tentu, tapi kandungan makna yang menjadikan keutamaan surat itu sendiri?? Belum paham betul.

Tapi cukuplah untuk saat ini saya memahami kandungan surat Yasin itu sebagai surat cinta Illahi kepada hambaNya. Sebagai pengobat rindu dari sang kekasih untuk seorang yang amat dicintainya. Dalam lubuk sanubari saya sadar, saya hanyalah seorang hamba yang rindu belaian keridhoan rahmat Pemiliknya.

Senin, 23 Juni 2008

Parchment


Here I am again in this old town
our old town
These feet lead me to our corner
where everybody knows your name
thus they'd know mine

It still feels the same
They still play the same old songs
Offering the same soothe and warmth
The only one thing missing is you to enjoy it with me
You’re no longer here beside me
away to the ancient land to fulfill your destiny

What should be left unspoken has been revealed
It’s all been said and done...
no hard feeling to subside
My deepest gratitude to you
for you has taken the part as one of my strength
A momentarily remedy to keep me sane
I shall keep that to survive
I thank you from the bottom of my heart

Away on the vast land of white and green covered stones
You are taking your time
To heal the wound of your past
I wish you nothing but heal it self
Come home as a new man
On your pinnacle

Shall we meet again in the future
Put aside all of those old feeling
We shall meet in a new chapter of our life
But now…
I bid you farewell
The very last farewell

Jumat, 20 Juni 2008

Starlight Daylight


Daylight,
You come too soon
I still want to indulge the darkness upon me
Gazing the stars
Pander my eyes with their gleam

Birds,
You sing too early
I still want to indulge the peaceful of the night
Vaguely hear the crickets chirp

I long for eternal slumber
Dreaming for the beautiful Eden
But what a mortal like me
Could hope for…
Covered with unforgiven sins

Too tired traveling
Too tired fighting
Too tired triping on the same stone

Starlight,
Pander me with your gleam

Wind,
Waft me with your gentle breeze

Night,
Embrase me with your gloom

Daylight,
patiently wait for my awakening

Selasa, 27 Mei 2008

Gigi....Oh...Gigi....

(Demi memenuhi permintaan pasar)

Bukan..ini bukan tulisan tentang keseksian Armand Maulana ketika bernyanyi, atau keacuhan gaya Dewa Bujana ketika memetik keenam jajaran dawai itu. Ataaauuuu..Slenge’nya gaya Thomas ketika dia membetot bass (Oh bass…Hush Harumia, kembali ke topik awal!!)

Ini juga tidak akan membahas tentang ’11 Januari’, ‘Andai’ atau pun ‘Cinta Terakhir’ yang senantiasa menjadi theme song kisah romansa saya. Noooo....this is purely about a tooth. Ya....bagian anatomi tubuh manusia yang terkadang membuat pusing.

Adalah resiko bagi setiap anak manusia dalam masa hidupnya akan melewati fase tumbunhnya gigi bungsu. Yap! Gigi paling belakang posisinya, paling telat pula tumbuhnya.

**sigh....Frankly, this is my second time I had this experience. Sudah dipastikan pada awal usia 20an saya, keempat gigi bungsu ini akan ’menyiksa’ hidup saya. Karena saya mempunyai rahang yang terlampau kecil, sehingga ga ada lagi tempat untuk keempat gigi late comers ini.

See...I don’t have enough space for another tooth!! Frankly, I do think I have enough teeth already to he help me chew in every other meals. I don’t need another four!!

And as I told you earlier that this is my second time. Some people are lucky enough to have this experience in one time, so that they could have the surgery all in the same time. Or, they lucky enough (maybe because they have been a good kid through out the years) they have enough space in their jaws to have the four teeth grow, perfectly!

But noooo…not me :( ..I have to experience it one at a time. The first surgery was a disaster. Bleeding through out the day, swollen for a week, couldn’t eat, couldn’t talk, and couldn’t sleep. A whole week in my so called hell (no dear, this is a different hell with the one we’ve been taking about). Oh…Need I tell you more about the surgery it self??

Now tell me this, God…What the use of having another tooth if I have to amputate it once they grow??? Why You create this phase anyway??? I’m not trying to challenge God here, but I do feel bewildered by this phase.

Now, is there any of of you, my friends, who can tell me the urgency, importancy of this phase??

I just can’t take it anymore…Yet I have another two to grow :( [very…verrrryyy…in deep pain]

Senin, 19 Mei 2008

D'RONGGENGS

Seorang RONGGENG pada masanya
Bergemulai dengan balutan sutra tipis
Terjamah raganya
Oleh tangan-tangan setan pencari pemuas nafsu

Apa yang dirasakannya?
Risihkah ia?
Atau jijikah ia?

Takjub aku melihat sikapnya
Yang perlahan tapi pasti
Semakin berani

Nampaknya inilah tuntutan zaman
Yang harus ia jalani...

PENYAIR

PENYAIR kau hidup di zaman mu
Di antara hedonisme penggoyah iman
Kau tetap mainkan kata demi kata
Bait demi bait
Sebagai penebus kehausan mu akan cinta

Ingatlah wahai PENYAIR
bahwa cinta seutuhnya telah kau rengkuh
Cinta sang Khalik lewat para pemuja mu

Satu cinta akan kau miliki kelak
Cinta pasti yang akan mengantar mu
Kepada kebahagiaan sempurna
Sampai akhir zaman
Sampai pada pertemuan kita selanjutnya
Pertemuan di puncak keabadian

Jakarta - Bandung, 16 Mei 2008
[ 26 tahun hidup sang PENYAIR]

Rabu, 14 Mei 2008

KeTIKa SaNg JuLuNg-JuLuNG BeRAkSi


We arrived quite late in the afternoon that day. I was thinking it’s just going to be an ordinary afternoon swimming with the guys. But, it was a pleasant surprise to found that the pool was empty in that late afternoon. The guys were still changing (what, harsh reality?). Finally, I could have it all by my self.

Gently, I entered my feet, one by one…Enjoying the coldness of the mixed chlorine started covering half of my body. There, I was ready for laps of afternoon swimming.

I dived into the water. Swimming vigorously, without caring of all the nonsense, breathing technique, styles. It was just me and the water. Inside I could feel me, my self. There, just me and God. I could hear God cheering for me. We talked.

For a moment there I was so happy, happy to my self. There, I came to realize how I miss….Me.

Selasa, 13 Mei 2008

The Highlights of Today


"Don't go too far with that guy, dear..." said a dear friend to me on yesterday afternoon "I have a bad feeling about this." I usualy ignore this kind of statment, because...Hey, it's my life..I'm the one who run it! But, yesterday was different...hmm, although as much as I adore him...but he seems out of reach...This time I go along with the statments. Inside...I only pray..."Dear God..If he doesn't have any good intention towards me...please give the distance between us to avoid another heartache..." Once again The Al-Mighty shows mercy upon this ignorance human being, God has given the enlightment (^_^)


Heartache...?? not really, more to a disapointment. How could an angel face like that do such thing?? To the person he love (which in this case, not me)??? Where's the heart???


Sure...now the wise man who said "Don't judge a book by it cover" took place.


Anyway, that was just one of the highlight of today. The second one....overcome a heartache??? Naaaaahh...I've become numb already. The seocond one was...FINALLY..afterall this years we got the POD approval. Yipeeeeeyy!! Now, we can produce gas on one of our well. Alhamdulillah...It feels like I could almost breath freelly.


Hahaha...yea...almost. Because before me are 'homeworks' to be follow up for the up coming business project. But, there lays the challenge my friends. The challenge which will keep me feel alive. The hecticness, the over whelmed stress level, and of course the sweet retreats.


Hmmmm....can't hardly wait for all of that (^_^)

A KNIGHT IN SHINING ARMOUR

I don't ask much of you..

I may seem agile
I may seem sturdy
in solitary ridding the wild Stallion of life
Princess Joan in the new age

But I may also lose the leash and fall
To the tempting valley of Roses and Euphorbia
Beautiful with their blooms...
Yet, harmful with their throns underneath...

I need you to ride with me...
Side by side
To pick the right bloom and grow it in our own oasis

Jumat, 25 April 2008

Let's Talk Over Coffee

Hi U!

*smiling ...

It's been long time...How are U?? U look terific as ever!!!

i know…i’m sorry i didn’t contact U for a quite sometimes.

Well, U know me…i’ve been busy.

Forgive me??

Ooo...Ur always too kind...

*smiling

What do U mean what kind of busy??

*gigling along..

Well....i’ve been busy trying to be perfect in front of the world. Well, at least for me, for those who are dearest to me, and for everyone around me.

Hahaha…i know…i know…U could never be defeted.

U know what? i can’t believe i’ve been blinded for so long…too long…

After all this year….i’ve been looking for the uncertain things.

Blinded by all the bright, glittery, world has been offering.

They says it suits me...i bought that...but at the end of the time they got bored

i was no longer the world's muse

i accept dat...i got bored either

Love come and go…yet they could never be fulfilling to the thirst i endures.

i always come back to Ur shoulder, crying...whining...for all the mistakes i've done.

U've warned me, i hear U.....but i never listen...

Never knew that U have all the things i want...i look for...

And it tooks me 25 years to realize that...25 years to accept your love...

Yet, never U feel jaded of me...

Ur love have outshine mines

Why so??

Oh...look at the time..!!

i'm sorry...but i do have to get back to my busy life...

i'll see U again tonight??

i wish i could always be beside U everytime

To feel the warmth of Ur love more closely...The love that could keep me save from evil...

But i know there's the time for that

I know U'll be watching...and i'll keep U here inside my heart...Always..