Lucu ketika mengetahui hal-hal yang terjadi setahun kemarin masih bisa mempengaruhi denyut nadi kehidupan saya kini. Tentu beda situasinya ketika saya kilas balik.
Setahun kemarin saya merasa bagaikan orang yang paling bahagia.
Setahun kemarin semua indah, dunia nampak sempurna.
Setahun kemarin yang lain hanya tenant semata.
Kini...kembali saya berjalan di kota tua ini, bukan untuk plesiran apalagi napak tilas. Saya haramkan diri ini untuk menyesaki jiwa dengan ratapan kenangan-kenangan yang ada.
Kini saya menelusuri kota tua ini untuk memenuhi mandat korporasi, untuk belajar memperluas wawasan. Saya terima dengan baik. Saya jalani selayaknya, sampai malam ini.
Diawali dari bis yang akan mengangkut partisipan ke dataran yang lebih tinggi untuk menikmati malam. Bis ini telah difasilitasi sarana karaoke, saya pikir 'Oke, bis-bis jaman sekarang memang sangat jamak dengan fasilitas ini. No big!'. Tapi apa yang terjadi? Operator bis mulai memutar lagu-lagu lawas, yang notabene adalah salah satu faktor pendukung terjadinya keindahan setahun kemarin. Sekali lagi saya menghibur diri 'Aaah...mungkin karena mayoritas classmates saya adalah senior, jadi wajar toh bila lagu-lagu ini yang di rasa layak untuk di putar?' Sekali lagi 'No big.'
Tibalah saya di venue acara ramah-tamah yang diadakan oleh organizer. Sialnya lagi, atmosphere tempat itu membawa saya kembali ke satu tempat setahun kemarin. Tempat yang telah disahkan oleh para PROVOKATOR KAMBUHAN itu sebagai saksi bisu saat kebodohan indah itu di mulai.
Ketika tiba saatnya untuk jamuan.....'DAMN!! Apakah seluruh vendor caterring sudah kehabisan ide dalam cara paket penyajian makanan mereka?!'... Dan selera makan saya pun dengan sukses lenyap.
Faktor-faktor sial lainnya adalah organ tunggal, repetoire dan penyajian acara. Sial! Sungguh-sungguh sial!
Semua itu terasa mencekik (setidaknya itulah yang saya rasakan) dan memaksa saraf-saraf otak ini untuk napak tilas.
Maaf Tuhan bila hamba mengutuki keadaan ini...tapi apa daya, hamba dalam upaya untukmengikhlaskannya berlalu. Membiarkannya sebagai pembelajaran hidup hamba. Hamba dalam upaya utnuk mengubah orientasi tali silahturahmi ini. Namun apa daya, bila yang terjadi adalah di setiap helaan nafas selalu ada saja hal-hal yang datang mengingatkan indahnya setahun kemarin.
Dulu Agustus adalah salah satu bulan terindah bagi saya. Agustus adalah bulan yang penuh perayaan...sampai setahun kemarin. [Bandung, 14 Agustus 2008]